Sujana
NIM:018469526
Jawaban Tugas 2 Pengembangan Produk
Perusahaan
dapat meningkatkan bisnis dengan empat cara yaitu
Menambah line produk baru
Memperpanjang setiap line produk
Menambah variasi unruk setiap line
produk/ menambah kedalaman line produk
Pengembangan
produk baru atau menciptakan produk baru merupakan tugas yang sering
terlupakan. Pada saat salah satu ataupun beberapa produk yang sedang dipasarkan
itu berada pada tahap “kedewasaan” , maka pengusaha haruslah mulai memanfaatkan
keuntungan yan g diperolehnya dari produk yang berada pada tahap tersebut untuk
mengembangkan ide penciptaan produk baru. Produk baru inilah yang diharapkan
nantinya dapat menggantikan produk lama yang sedang jaya tersebut.
Penciptaan produk
baru ini meliputi 3 hal
- produk yang
sama sekali baru
- perubahan
desain (redesaign) dan
- pembungkusan
(packaging)
Strategi
pengembangan produk baru dalam hal ini ada dua cara yang dapat ditempuh
membeli suatu perusahaan atau suatu hak
paten ataupun lisensi
mengembangan produk baru
Dalam hal ini
akan kita pusatkan pada cara kedua yaitu mengambangkan produk baru. Produk baru
dapat diartikan sebagai berikut :
Menurut
Simamora dalam Sinta (2004), produk baru merupakan barang dan jasa yang
pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan.
Pengembangan produk baru (new product development) adalah proses
pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam
tambahan lini produk yang berhasil secara komersial.
Produk baru
mencakup dari produk baru di dunia (new-to-the-world products) yang
menciptakan pasar yang baru, pengembangan minor pada produk, maupun revisi pada
produk yang ada (Kotler, 2009). Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler (2000)
mengidentifikasi bahwa terdapat enam kategori produk baru, yaitu:
produk baru dengan penciptaan pasar
yang baru (new to the world products),
produk baru dengan pertama kali
memasuki pasar yang sudah ada untuk produk semacam (new product lines),
produk baru hasil modifikasi produk
lama (additions to existing product lines),
produk baru untuk menggantikan produk
yang ada untuk meningkatkan kinerja dan nilai (improvements and revisions to
existing products),
produk yang ada yang ditargetkan untuk
pasar baru atau segmen baru (repositionings),
produk baru dengan harga lebih rendah (cost
reductions).
Menurut Cooper
(2001), dua kategori produk baru yang paling populer di kalangan perusahaan
adalah lini produk baru (new product lines) dan perbaikan pada produk
yang sudah ada (improvements in revisions to existing products). Produk
yang baru bagi dunia (new products to the world) dan lini produk baru
bagi perusahaan (new product lines) hanya berkontribusi 30% dari semua
produk yang dipasarkan, tetapi merepresentasikan 60% sebagai produk yang
dipandang paling berhasil.
Di era
globalisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perilaku
bisnis yang
ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh
terhadap
pengembangan produk dan kualitas produk. Dalam dunia industri,
pengembangan
produk dan pengendalian mutu atau kualitas produk yang
dihasilkan
merupakan faktor terpenting yang membawa keberhasilan bisnis,
dan peningkatan
posisi bersaing. Perhatian penuh terhadap kualitas akan
memberikan
dampak langsung kepada perusahaan yang berupa kepuasan
Industri yang
menghasilkan barang dan jasa harus dapat menghasilkan
suatu produk
yang dapat diterima oleh konsumen. Suatu prinsip utama
pembelian
adalah makin meningkatkan dominasi (penguasaan) pasar nasional
dan
internasional. Pembeli, baik itu konsumen individual, perusahaan industri,
atau badan pemerintah,
sekarang semakin menekankan kepuasan pelanggan
yang mereka
cari untuk barang yang mereka bayar, dengan konsentrasi baru
pada ekonomi
produk dan jasa terbaik, keamanan, kemampuan untuk melayani
dan
keterandalan. Kehati-hatian dalam membeli semakin meningkat,
khususnya untuk
perusahaan-perusahaan industri dan terlebih lagi untuk para
konsumen
Tinggi
rendahnya kepuasan konsumen disebabkan oleh dua faktor
utama yaitu
faktor intern dan ekstern perusahaan. Faktor intern perusahaan
antara lain
turunnya kualitas produk, pengembangan produk, pelayanan
konsumen dan
sebagainya sehingga konsumen mengalami kejenuhan atau
turunnya nilai
produk di pasaran. Faktor ekstern terjadi karena di luar
jangkauan
seperti adanya perubahan selera konsumen, kebijaksanaan
pemerintah,
munculnya barang pengganti dan masuknya pesaing baru.
Setiap usaha
dalam persaingan tinggi selalu berkompetisi dengan
industri yang
sejenis. Agar bisa memenangkan kompetisi, pelaku
bisnis harus
memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk.
Perhatian pada
kualitas memberikan dampak positif kepada bisnis
melalui dua
cara yaitu dampak terhadap biaya –biaya produksi dan
dampak terhadap
pendapatan (Gaspersz, 2005:3)
.
Pengembangan
produk dan pengendalian kualitas yang dilakukan di
perusahaan
meliputi pengembangan industri tersebut untuk lebih maju tidak
hanya
memproduksi atau membuat satu produk saja akan tetapi juga akan
merilis
memproduksi produk-produk lainya. Serta pengendalian kualitas
terhadap bahan
baku, pengendalian kualitas selama proses produksi dan
pengendalian
kualitas hasil akhir.
Pengendalian
kualitas merupakan teknik dan manajemen, mengukur
karakteristik
kualitas dari output (barang dan jasa) kemudian membandingkan
hasil
pengukuran itu dengan spesifikasi output yang diinginkan pengguna,
serta mengambil
tindakan perbaikan yang tepat apabila ditemukan perbedaan
antara
performasi aktual dan standar. Dalam mengendalikan proses kita
berusaha
menyelidiki dengan cepat bila terjadi gangguan proses dan tindakan
pembetulan
dapat segera dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tak 3
sesuai (cacat),
dan semua ini dilakukan agar kepuasan konsumen terpenuhi
serta tidak
terkecuali bagi perusahaan agar dapat memprediksi anggaran dasar
perusahaan.
Dampak terhadap
biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan
produk yang
memiliki derajat konformasi yang tinggi terhadap standar-standar
sehingga bebas
dari tingkat kerusakan yang mungkin terjadi. Dampak terhadap
peningkatan
pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk
yang berkualitas
yang berharga tinggi.
Salah satu
tujuan perusahaan adalah meningkatkan laba terutama dari
kegiatan
operasinya. Oleh karena itu, manajer perusahaan dalam mengambil
keputusan-keputusannya
ditujukan untuk meningkatkan laba. Strategi bisnis
untuk meningkatkan
keunggulan bersaing dapat dilakukan melalui usaha
peningkatan
kualitas.
Perusahaan yang
menjadikan kualitas sebagai alat strategi akan
mempunyai
keunggulan bersaing terhadap kompetitornya dalam menguasai
pasar karena
tidak semua perusahaan mampu mencapai superioritas kualitas.
Dalam hal ini
perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas
tinggi, harga
rendah, proses dan pengiriman dapat tepat waktu. Proses
produksi yang
memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk yang bebas
dari kerusakan.
Hal ini dapat menghindarkan adanya pemborosan dan
inefisensi
sehingga biaya produksi per unit dappat ditekan dan harga produk
dapat menjadi
lebih kompetitif.
Langkah dalam
pelaksanaan pengendalian kualitas adalah menentukan
perencanaan
yang tepat sebelum produksi, ditambah dengan realitas
standarisasi
produk, terutama dalam peningkatan kualitas. Terdapat hubungan
erat antara
kualitas produk, kepuasan pelanggan atau konsumen dan
profatibilitas
perusahaan.
Semakin tinggi
kualitas semakin tinggi kepuasan pelanggan dan
sebaliknya
semakin rendah kealitas semkian rendah kepuasan
pelanggan dan
dalam hal ini mendukung harga lebih tinggi, serta
biaya lebih
rendah. Oleh karena itu program peningkatan kualitas atau
QIPs (Quality
Improvement Programs) biasanya meningkatkan
profitabilitas
perusahaan (Philip Kotler, 2008:67).
Dengan demikian
apabila suatu perusahaan hendak menentukan
kualitas suatu
produk atau membuat produk yang berkualitas tinggi maka
harus
memperhatikan 3 faktor yaitu biaya produksi, fungsi produksi, dan
wujud luar
produk. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berpengaruh pada
harga jual
produk menjadi mahal. Fungsi produksi yang bermutu adalah yang
sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Sehingga produk dapat difungsikan
secara maksimal
oleh konsumen. Wujud luar atau model atau kemasan produk
sangat
mempengaruhi keputusan konsumen sebelum mereka memakai produk
tersebut.
Kualitas
didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk
yang menunjang
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dispesifikasikan
atau ditetapkan, guna meningkatkan kepuasan
pelanggan
internal maupun eksternal (Gaspersz, 2005:5).
Berdasarkan
pengertian dasar tentang kualitas tersebut, tampak bahwa
kualitas selalu
berfokus pada pelanggan (customer focused guality). Kualitas
dalam
pengendalian proses statistik adalah bagaimana baiknya suatu output 5
(barang dan
jasa) itu memenuhi spesifikasi dan toleransi yang ditetapkan oleh
bagian desain
dari perusahaan tersebut.
Tugas 2
Buat contoh kasus pengembangan
produk untuk perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang dan perusahaan
yang menghasilkan produk berupa jasa
Jawaban Tugas 2
Contoh kasus Pengembangan Produk dari perusahaan
penghasil barang dalam era sekarang banyak terlihat pada perusahaan besar dan
dan kecil yang bertarap Nasional maupun Internasional seperti contoh pada
perusahaan handphone, komputer seperti Samsung, Nokia, Acer dan Advance dan
banyak lagi, sampai keperusahaan makanan snak yang bertarap lokal, mereka
melakukan pengembangan produk secara:
Seperti contoh Samsung memproduksi handphone (smartphone)
ada yang menyempurnakan dari produk sebelumnya atau memproduksi smartphone
dengan menggunakan teknologi yang baru seperti teknologi android.
Juga perusahaan yang lainnya mereka sama-sama bersaing melakukan
pengembangan produk dengan menitik beratkan terhadap harga yang lebih rendah di
banding pesaingnya dengan sepesifikasi yang relatip sama.
Satu lagi perusahaan komputer LENOVO yang ikut meramaikan
pasar smartphone memproduksi smartphone berteknologi android dengan harga yang
relatip bersaing tapi berkualitas baik.
Contoh Kasus Pengembangan Produk dari perusahhan
penghasil Jasa adalah sebagai berikut:
Jasa Angkutan (Travel), CIPAGANTI
adalah perusahaan angkutan atau travel yang mulanya hanya bergerak dalam
angkutan travel Bandung Jakarta yang armadanya tidak begitu banyak, seiring
perkembangan sarana jalan toll dan meningkatnya mobilisasi orang antara Bandung
Jakarta atau Air Port manajemen melakukan Pengembangan Produk hingga menambah
point-point trayek dan menambah banyak armada, bukan hanya menambah armada
malah berkembang sampai menjadi perusahaan pengiriman paket, Travel
penerbangan, Jasa Rental Kendaraan.