Rabu, Agustus 05, 2015

Jawaban Tugas 2 Mata Kuliah Pengembangan Produk (Manajemen UT)


Sujana

NIM:018469526

 

Jawaban Tugas 2 Pengembangan Produk

 

Perusahaan dapat meningkatkan bisnis dengan empat cara yaitu

  • Menambah line produk baru
  • Memperpanjang setiap line produk
  • Menambah variasi unruk setiap line produk/ menambah kedalaman line produk
     

  • Mengapa pengembangan produk baru?

Pengembangan produk baru atau menciptakan produk baru merupakan tugas yang sering terlupakan. Pada saat salah satu ataupun beberapa produk yang sedang dipasarkan itu berada pada tahap “kedewasaan” , maka pengusaha haruslah mulai memanfaatkan keuntungan yan g diperolehnya dari produk yang berada pada tahap tersebut untuk mengembangkan ide penciptaan produk baru. Produk baru inilah yang diharapkan nantinya dapat menggantikan produk lama yang sedang jaya tersebut.

Penciptaan produk baru ini meliputi 3 hal

- produk yang sama sekali baru

- perubahan desain (redesaign) dan

- pembungkusan (packaging)

Strategi pengembangan produk baru dalam hal ini ada dua cara yang dapat ditempuh

  1. membeli suatu perusahaan atau suatu hak paten ataupun lisensi
  2. mengembangan produk baru

Dalam hal ini akan kita pusatkan pada cara kedua yaitu mengambangkan produk baru. Produk baru dapat diartikan sebagai berikut :

  • produk asli yaitu betul-betul produk baru
  • produk yang disempurnakan
  • produk yang dimodifikasi
  • produk dengan merk baru
     

  • Pengertian produk baru

Menurut Simamora dalam Sinta (2004), produk baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Pengembangan produk baru (new product development) adalah proses pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial.

 

Produk baru mencakup dari produk baru di dunia (new-to-the-world products) yang menciptakan pasar yang baru, pengembangan minor pada produk, maupun revisi pada produk yang ada (Kotler, 2009). Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler (2000) mengidentifikasi bahwa terdapat enam kategori produk baru, yaitu:

  1. produk baru dengan penciptaan pasar yang baru (new to the world products),
  2. produk baru dengan pertama kali memasuki pasar yang sudah ada untuk produk semacam (new product lines),
  3. produk baru hasil modifikasi produk lama (additions to existing product lines),
  4. produk baru untuk menggantikan produk yang ada untuk meningkatkan kinerja dan nilai (improvements and revisions to existing products),
  5. produk yang ada yang ditargetkan untuk pasar baru atau segmen baru (repositionings),
  6. produk baru dengan harga lebih rendah (cost reductions).

Menurut Cooper (2001), dua kategori produk baru yang paling populer di kalangan perusahaan adalah lini produk baru (new product lines) dan perbaikan pada produk yang sudah ada (improvements in revisions to existing products). Produk yang baru bagi dunia (new products to the world) dan lini produk baru bagi perusahaan (new product lines) hanya berkontribusi 30% dari semua produk yang dipasarkan, tetapi merepresentasikan 60% sebagai produk yang dipandang paling berhasil.

 

  • Pengendalian pengembangan produk

 

Di era globalisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perilaku

bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh

terhadap pengembangan produk dan kualitas produk. Dalam dunia industri,

pengembangan produk dan pengendalian mutu atau kualitas produk yang

dihasilkan merupakan faktor terpenting yang membawa keberhasilan bisnis,

dan peningkatan posisi bersaing. Perhatian penuh terhadap kualitas akan

memberikan dampak langsung kepada perusahaan yang berupa kepuasan

Industri yang menghasilkan barang dan jasa harus dapat menghasilkan

suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Suatu prinsip utama

pembelian adalah makin meningkatkan dominasi (penguasaan) pasar nasional

dan internasional. Pembeli, baik itu konsumen individual, perusahaan industri,

atau badan pemerintah, sekarang semakin menekankan kepuasan pelanggan

yang mereka cari untuk barang yang mereka bayar, dengan konsentrasi baru

pada ekonomi produk dan jasa terbaik, keamanan, kemampuan untuk melayani

dan keterandalan. Kehati-hatian dalam membeli semakin meningkat,

khususnya untuk perusahaan-perusahaan industri dan terlebih lagi untuk para

konsumen

Tinggi rendahnya kepuasan konsumen disebabkan oleh dua faktor

utama yaitu faktor intern dan ekstern perusahaan. Faktor intern perusahaan

antara lain turunnya kualitas produk, pengembangan produk, pelayanan

konsumen dan sebagainya sehingga konsumen mengalami kejenuhan atau

turunnya nilai produk di pasaran. Faktor ekstern terjadi karena di luar

jangkauan seperti adanya perubahan selera konsumen, kebijaksanaan

pemerintah, munculnya barang pengganti dan masuknya pesaing baru.

Setiap usaha dalam persaingan tinggi selalu berkompetisi dengan

industri yang sejenis. Agar bisa memenangkan kompetisi, pelaku

bisnis harus memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk.

Perhatian pada kualitas memberikan dampak positif kepada bisnis

melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya –biaya produksi dan

dampak terhadap pendapatan (Gaspersz, 2005:3)

.

Pengembangan produk dan pengendalian kualitas yang dilakukan di

perusahaan meliputi pengembangan industri tersebut untuk lebih maju tidak

hanya memproduksi atau membuat satu produk saja akan tetapi juga akan

merilis memproduksi produk-produk lainya. Serta pengendalian kualitas

terhadap bahan baku, pengendalian kualitas selama proses produksi dan

pengendalian kualitas hasil akhir.

Pengendalian kualitas merupakan teknik dan manajemen, mengukur

karakteristik kualitas dari output (barang dan jasa) kemudian membandingkan

hasil pengukuran itu dengan spesifikasi output yang diinginkan pengguna,

serta mengambil tindakan perbaikan yang tepat apabila ditemukan perbedaan

antara performasi aktual dan standar. Dalam mengendalikan proses kita

berusaha menyelidiki dengan cepat bila terjadi gangguan proses dan tindakan

pembetulan dapat segera dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tak 3

sesuai (cacat), dan semua ini dilakukan agar kepuasan konsumen terpenuhi

serta tidak terkecuali bagi perusahaan agar dapat memprediksi anggaran dasar

perusahaan.

 

Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan

produk yang memiliki derajat konformasi yang tinggi terhadap standar-standar

sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin terjadi. Dampak terhadap

peningkatan pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk

yang berkualitas yang berharga tinggi.

Salah satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan laba terutama dari

kegiatan operasinya. Oleh karena itu, manajer perusahaan dalam mengambil

keputusan-keputusannya ditujukan untuk meningkatkan laba. Strategi bisnis

untuk meningkatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan melalui usaha

peningkatan kualitas.

 

Perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai alat strategi akan

mempunyai keunggulan bersaing terhadap kompetitornya dalam menguasai

pasar karena tidak semua perusahaan mampu mencapai superioritas kualitas.

Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas

tinggi, harga rendah, proses dan pengiriman dapat tepat waktu. Proses

produksi yang memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk yang bebas

dari kerusakan. Hal ini dapat menghindarkan adanya pemborosan dan

inefisensi sehingga biaya produksi per unit dappat ditekan dan harga produk

dapat menjadi lebih kompetitif.

 

Langkah dalam pelaksanaan pengendalian kualitas adalah menentukan

perencanaan yang tepat sebelum produksi, ditambah dengan realitas

standarisasi produk, terutama dalam peningkatan kualitas. Terdapat hubungan

erat antara kualitas produk, kepuasan pelanggan atau konsumen dan

profatibilitas perusahaan.

Semakin tinggi kualitas semakin tinggi kepuasan pelanggan dan

sebaliknya semakin rendah kealitas semkian rendah kepuasan

pelanggan dan dalam hal ini mendukung harga lebih tinggi, serta

biaya lebih rendah. Oleh karena itu program peningkatan kualitas atau

QIPs (Quality Improvement Programs) biasanya meningkatkan

profitabilitas perusahaan (Philip Kotler, 2008:67).

Dengan demikian apabila suatu perusahaan hendak menentukan

kualitas suatu produk atau membuat produk yang berkualitas tinggi maka

harus memperhatikan 3 faktor yaitu biaya produksi, fungsi produksi, dan

wujud luar produk. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berpengaruh pada

harga jual produk menjadi mahal. Fungsi produksi yang bermutu adalah yang

sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sehingga produk dapat difungsikan

secara maksimal oleh konsumen. Wujud luar atau model atau kemasan produk

sangat mempengaruhi keputusan konsumen sebelum mereka memakai produk

tersebut.

 

Kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk

yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang

dispesifikasikan atau ditetapkan, guna meningkatkan kepuasan

pelanggan internal maupun eksternal (Gaspersz, 2005:5).

Berdasarkan pengertian dasar tentang kualitas tersebut, tampak bahwa

kualitas selalu berfokus pada pelanggan (customer focused guality). Kualitas

dalam pengendalian proses statistik adalah bagaimana baiknya suatu output 5

(barang dan jasa) itu memenuhi spesifikasi dan toleransi yang ditetapkan oleh

bagian desain dari perusahaan tersebut.

 

Tugas 2

Buat contoh kasus pengembangan produk untuk perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang dan perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa

 

Jawaban Tugas 2

 

  • Contoh kasus Pengembangan Produk dari perusahaan penghasil barang dalam era sekarang banyak terlihat pada perusahaan besar dan dan kecil yang bertarap Nasional maupun Internasional seperti contoh pada perusahaan handphone, komputer seperti Samsung, Nokia, Acer dan Advance dan banyak lagi, sampai keperusahaan makanan snak yang bertarap lokal, mereka melakukan pengembangan produk secara:

  • produk asli yaitu betul-betul produk baru
  • produk yang disempurnakan
  • produk yang dimodifikasi
  • produk dengan merk baru

Seperti contoh Samsung memproduksi handphone (smartphone) ada yang menyempurnakan dari produk sebelumnya atau memproduksi smartphone dengan menggunakan teknologi yang baru seperti teknologi android.

Juga perusahaan yang lainnya mereka sama-sama bersaing melakukan pengembangan produk dengan menitik beratkan terhadap harga yang lebih rendah di banding pesaingnya dengan sepesifikasi yang relatip sama.

Satu lagi perusahaan komputer LENOVO yang ikut meramaikan pasar smartphone memproduksi smartphone berteknologi android dengan harga yang relatip bersaing tapi berkualitas baik.

 

  • Contoh Kasus Pengembangan Produk dari perusahhan penghasil Jasa adalah sebagai berikut:
    Jasa Angkutan (Travel), CIPAGANTI adalah perusahaan angkutan atau travel yang mulanya hanya bergerak dalam angkutan travel Bandung Jakarta yang armadanya tidak begitu banyak, seiring perkembangan sarana jalan toll dan meningkatnya mobilisasi orang antara Bandung Jakarta atau Air Port manajemen melakukan Pengembangan Produk hingga menambah point-point trayek dan menambah banyak armada, bukan hanya menambah armada malah berkembang sampai menjadi perusahaan pengiriman paket, Travel penerbangan, Jasa Rental Kendaraan.

 

Tidak ada komentar: