Sujana, Nim;018469526
Tugas 2 Ekonomo Moneter
- Apa penyebab pada saat kondisi nilai tukar rupiah menurun, pemerintah menurunkan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat?
Jawab:
(1) Adanya peningkatan jumlah uang beredar. Peningkatan jumlah uang beredar
ini di Indonesia disebabkan antara lain oleh peristiwa:
- Kenaikan harga migas di luar negeri
- Meningkatnya bantuan luar negeri
- Masuknya modal asing, khususnya investasi portfolio di pasar uang
- Meningkatnya anggaran Pemerintah secara mencolok
- Depresiasi nilai Rupiah dan gejolak mata uang konvertibel(2) Adanya tekanan pada tingkat harga umum, yang dapat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian berikut ini :
- Penurunan produksi pangan akibat musim kering yang berkepanjangan
- Peningkatan harga komoditi umum secara mendadak
- Pencabutan program subsidi BBM
- Kenaikan harga BBM yang mencolok
- Kenaikan tarif listrik(3) Kebijakan Pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor non-migas; maupun kebijakan lainnya yang bersifat distortif seperti antara lain:
- Lonjakan inflasi setelah dikeluarkannya kebijakan devaluasi
- Kebijakan tata niaga yang menciptakan pasar yang oligopolistis dan monopolistis
- Pungutan-pungutan yang dikenakan dalam perjalanan lalu lintas barang dan mobilitas tenaga kerja
- Kebijakan peningkatan tingkat upah minimum regional(4) Peningkatan pertumbuhan agregat demand yang dipicu oleh perubahan selera masyarakat, atau kebijakan pemberian bonus perusahaan dan faktor spekulatif lainnya:
- Pemberian bonus THR mendekati jatuhnya Hari Raya.
- Pemberian bonus prestasi perusahaan
- Perkembangan pusat belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi keberadaan pasar tradisional di lokalitas tertentu.Pada masa lalu pencetus inflasi di Indonesia lebih dipengaruhi oleh inflasi yang berasal dari impor bahan baku dan penolong. Hal ini beralasan karena sebagian besar dari bahan baku tersebut masih diimpor dari luar negeri, akibat struktur industri yang sedikit mengandung local content.Untuk menjaga kestabilan nilai mata uang, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter diberikan beberapa wewenang dalam melakukan tugasnya. Dengan merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mengendalikan uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian agar dapat mendukung pencapaian tujuan kestabilan nilai uang tidak boleh dilakukan secara fleksibel. Hal ini akan mempersulit dan menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi terkendala dan lesu jika Bank Indonesia terlalu intervensi dalam hal pengendalian jumlah uang beredar.Sebaliknya, pengendalian uang beredar dan suku bunga tidak boleh terlalu longgar karena akan menyebabkan tidak terpeliharanya kestabilan nilai uang, yang akan mendorong merosotnya kepercayaan masyarakat dan mempersulit perencanaan bisnis para pengusaha
- Apa pengaruh tingkat suku bunga dan investasi?
Jawab:
Suku
bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima
dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga
mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih
banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga dibedakan
menjadi dua, suku bunga nominal dan suku bunga riil. Suku bunga nominal adalah
tingkat bunga (rate) yang dapat diamati di pasar. Sedangkan suku bunga riil
adalah konsep yang mengukur tingkat bunga yang sesungguhnya setelah suku bunga nominal
dikurangi dengan laju inflasi yang diharapkan. Tingkat suku bunga juga
digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga, ketika tingkat harga
tinggi dimana jumlah uang yang beredar di masyarakat banyak sehingga konsumsi
masyarakat tinggi akan diantisipasi oleh pemerintah dengan menetapkan tingkat
suku bunga yang tinggi. Dengan tingkat suku bunga tinggi yang diharapkan
kemudian adalah berkurangnya jumlah uang beredar sehingga permintaan agregat
pun akan berkurang dan kenaikan harga bisa diatasi
- Bagaimanakah praktek inflasi jika dilihat dari adanya tekanan permintaan?
Jawab:
Demand pull inflation
Dikarenakan adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu
oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi
dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau
likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa
mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor
produksi.
Faktor-faktor Produksi :
1. Alam.
2. Tenaga kerja.
3. Modal.
4. Kewirausahaan. Sektor-sektor produksi :
- Primer.
- Sekunder.
- Tersier.
- Publik.
- Swasta.
- Konsumsi.
- Investasi.
- Bagaimanakah praktek inflasi jika dilihat dari adanya dorongan biaya?
Jawab:
Inflasi desakan biaya (cost push inflation)
terjadi
akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan
distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat
secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau
berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat
memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau
juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk
tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru.
2 komentar:
terima kasih... bantuannya.. :)
Terima kasih banyak bapak atas bantuanya....semoga allah membalas kebaikan bapak amin....
Posting Komentar